Terwakilinya kekuatan politik umat di Jawa Tengah dalam proses pengambilan kebijakan pemerintah daerah, semata-mata untuk keberdayaan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah.


Senin, 08 Maret 2010

Press Release

Soal Wacana Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah Pindah Solo

Dalam Raperda RTRW Jawa Tengah yang sekarang dibahas oleh Pansus RTRW DPRD Jateng bersama eksekutif, dalam draft tidak ada pasal yang membahas masalah perpindahan ibukota provinsi Jawa Tengah dari Semarang ke Solo, yang ada adalah Bandara di Jawa Tengah terdiri dari :

  1. Bandara Internasional Ahmad Yani di Semarang
  2. Bandara Internasional Adi Sumarmo di Surakarta
  3. Bandara di Cepu Blora
  4. Bandara di Pemalang
  5. Bandara di Cilacap

Saya menghargai wacana itu, akan tetapi saya tidak sependapat ibukota provinsi di Semarang dipindah di Solo. Semarang harus kita pertahankan sebagai ibukota provinsi Jawa Tengah dengan segala potensi yang dimilikinya, akan tetapi Kota Semarang harus banyak berbenah, khususnya infrastruktur besar misalnya pelabuhan Tanjung Mas, Bandara Ahmad Yani, terminal dan fasilitas lainnya yang harus memadai setingkat ukurannya sebagai ibukota provinsi Jawa Tengah. Dalam hal ini diperlukan koordinasi yang solid dan kompak antara Pemkot, Pemprov dan Pusat.

Saya mendesak kepada Gubernur Jawa Tengah H. Bibit Waluyo :

  1. Untuk berada si depan dan jadi prakarsa atas segala hal yang berkaitan dengan ketertinggalan Jawa Tengah jika dibandingkan dengan Jawa Timur dan Jawa Barat.
  2. Pemerataan pembangunan agar Jawa Tengah Utara, Selatan, Barat, Timur dan Tengah perkembangannya seimbang.
  3. Mempertahankan Semarang sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah yang diharapkan memiliki kemajuan setara dengan Surabaya dan Bandung dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.

Semarang, 3 Maret 2010

Drs. H. Istajib AS

Wakil Ketua FPPP DPRD Jateng

Anggota Pansus RTRW DPRD Jateng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar